Sains microlearning ini sangat bagus apabila bisa di terapkan dengan baik dan benar.
Tetap setiap rancangan pelaksanaaan pembelajaran dengan assesmennya yang baru, setidaknya di sepakati dulu, di tetapkan kemudian di sosialisasi ke seluruh pendidik. Selanjutnya di terapkan sesuai dengan kondisi sekolah, apabila penerapan belum memenuhi harapan di harapkan di tinjau kembali sampai hasil yg di dapatkan sesuai apa yg di inginkan.
Terimakasih atas komentarnya, mungkin perlu komunikasi lebih banyak. Betul tidak ada program baik untuk semua orang dan semua kondisi. Semua informasi perlu disimak apa lagi untuk diadopsi. Semua program yang kami unggah berupa program dasar yang dapat disesuaikan dengan model pembelajaran yang dirancang dengan mengubah urutan dan/atau mengelaborasi bagian-bagian kegiatan dalam LKPD, teks, dan tugas yang menjadi penekanan dalam model pembelajaran yang diinginkan). Penerapan boleh dari mana saja, tergantung kesiapan siswa. Misalnya bagi siswa yang pertama kali mencoba, bisa dimulai dari video pengumpulan data akhir M3 (yang penting keseluruhan aspek metode ilmiah seperti 5 M perlu disambung maju atau mundur atau lintas fase dalam rangka penalaran ilmiah), kemudian teks materi dibaca untuk mengisi LKPD mulai dari M1. Teknik demikian juga sebagai alternatif penggunaan untuk variasi dalam mengurangi kebosanan. Terakhir siswa diarahkan untuk mengerjakan tugas dan jawab soal/tes penguasaan konsep. Target terakhir (setelah siswa terbiasa misalnya setelah sebulan, tiga bulan, satu semester, satu tahun) yg ideal pengerjaan oleh siswa sesuai urutan program yg tertulis. Dengan demikian kemerdekaan guru berkreasi tetap dihormati/diharapkan dalam turut serta mewujudkan mandat dunia scientific literacy. Semoga bisa membantu memberikan belajar dengan pendekatan saintifik. Dalam pikiran saya (moga kurang tepat), kurikulum merdeka atau kurikulum apa pun yang memandatkan belajar dengan pendekatan saintifik atau proses sains) tidak akan jalan tanpa memiliki keterampilan ilmiah/saintifik. Potensi micro learning cluster (sejumlah unit micro learning dalam satu kluster/kelompok terkait atau sebagai bagian-bagian integral untuk meaningfull learning) menuju proyek sains yang lebih luas sesuai tema. ADA sejumlah pemikiran dari sejumlah penulis dunia mengusulkan kuriulum sains berbasis micro learning.
Sains microlearning ini sangat bagus apabila bisa di terapkan dengan baik dan benar.
Tetap setiap rancangan pelaksanaaan pembelajaran dengan assesmennya yang baru, setidaknya di sepakati dulu, di tetapkan kemudian di sosialisasi ke seluruh pendidik. Selanjutnya di terapkan sesuai dengan kondisi sekolah, apabila penerapan belum memenuhi harapan di harapkan di tinjau kembali sampai hasil yg di dapatkan sesuai apa yg di inginkan.
Terimakasih atas komentarnya, mungkin perlu komunikasi lebih banyak. Betul tidak ada program baik untuk semua orang dan semua kondisi. Semua informasi perlu disimak apa lagi untuk diadopsi. Semua program yang kami unggah berupa program dasar yang dapat disesuaikan dengan model pembelajaran yang dirancang dengan mengubah urutan dan/atau mengelaborasi bagian-bagian kegiatan dalam LKPD, teks, dan tugas yang menjadi penekanan dalam model pembelajaran yang diinginkan). Penerapan boleh dari mana saja, tergantung kesiapan siswa. Misalnya bagi siswa yang pertama kali mencoba, bisa dimulai dari video pengumpulan data akhir M3 (yang penting keseluruhan aspek metode ilmiah seperti 5 M perlu disambung maju atau mundur atau lintas fase dalam rangka penalaran ilmiah), kemudian teks materi dibaca untuk mengisi LKPD mulai dari M1. Teknik demikian juga sebagai alternatif penggunaan untuk variasi dalam mengurangi kebosanan. Terakhir siswa diarahkan untuk mengerjakan tugas dan jawab soal/tes penguasaan konsep. Target terakhir (setelah siswa terbiasa misalnya setelah sebulan, tiga bulan, satu semester, satu tahun) yg ideal pengerjaan oleh siswa sesuai urutan program yg tertulis. Dengan demikian kemerdekaan guru berkreasi tetap dihormati/diharapkan dalam turut serta mewujudkan mandat dunia scientific literacy. Semoga bisa membantu memberikan belajar dengan pendekatan saintifik. Dalam pikiran saya (moga kurang tepat), kurikulum merdeka atau kurikulum apa pun yang memandatkan belajar dengan pendekatan saintifik atau proses sains) tidak akan jalan tanpa memiliki keterampilan ilmiah/saintifik. Potensi micro learning cluster (sejumlah unit micro learning dalam satu kluster/kelompok terkait atau sebagai bagian-bagian integral untuk meaningfull learning) menuju proyek sains yang lebih luas sesuai tema. ADA sejumlah pemikiran dari sejumlah penulis dunia mengusulkan kuriulum sains berbasis micro learning.